Bagian depan Toyota otomotif C-HR+ EV menampilkan lampu utama yang lebih ramping bersama desain yang mengalir ke bagian samping kendaraan. Gril khas yang biasa ditemukan pada mobil berbahan bakar konvensional kini digantikan bersama panel tertutup yang lebih cocok bersama pembawaan kendaraan listrik. Selain itu, lekukan di bodi sampingnya memberi tambahan kesan dinamis yang mencerminkan kecepatan dan efisiensi.
Kaitan bersama Toyota bZ Sport Crossover Concept
Banyak yang menduga bahwa Toyota C-HR+ EV sebetulnya merupakan implementasi berasal dari konsep Toyota bZ Sport Crossover Concept yang sebelumnya diperkenalkan. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab kecuali dibandingkan, desain kedua type ini amat mirip, lebih-lebih didalam pendekatan aerodinamis dan pembagian bodi.
Namun, Toyota pilih untuk tidak manfaatkan nama bZ pada type ini.
Ada sebagian alasan yang kemungkinan melatarbelakangi keputusan ini. Salah satunya adalah fakta bahwa nama “bZ3X” sudah digunakan untuk type lain yang dipasarkan di Tiongkok. Selain itu, tersedia kemungkinan bahwa nama “bZ” belum cukup kuat untuk menarik perhatian pasar di Eropa dibandingkan bersama nama C-HR yang sudah lebih dikenal.
Strategi Branding Toyota
Toyota punyai kiat yang cukup unik didalam perihal penamaan produknya. Nama “bZ” yang merupakan singkatan berasal dari “Beyond Zero” digunakan untuk lini kendaraan listrik Toyota, yang menegaskan prinsip merk ini didalam menghadirkan kendaraan tanpa emisi karbon. Namun, untuk Toyota C-HR+ EV, mereka pilih untuk tetap manfaatkan nama C-HR bersama sedikit modifikasi.
Keputusan ini kemungkinan mengenai bersama nilai merk awareness berasal dari C-HR yang sudah cukup tenar di pasar Eropa. Dengan menjaga nama C-HR, Toyota sanggup lebih gampang menarik perhatian konsumen yang sudah mengenal type ini sebelumnya, tanpa mesti membangun citra baru berasal dari nol seperti yang mesti dikerjakan bersama lini “bZ”.
